Konsep ini, lanjutnya, sejalan dengan sejumlah program unggulan Pemkab Agam seperti:
Bangkik dari Surau, yang menjadikan masjid dan surau sebagai pusat pembinaan karakter generasi muda.
Nagari Creative Hub berbasis masjid, sebagai ruang ekspresi dan pengembangan kreativitas remaja dalam bidang agama, keterampilan, literasi digital, hingga pengembangan bakat.
Sawah Pokok Murah, mendukung ketahanan keluarga agar anak tumbuh dalam suasana harmonis.
Program 100 Entrepreneur Muda, untuk mencetak generasi yang mandiri, kreatif, dan berdaya saing.
“Melalui integrasi program ini, kami ingin mewujudkan Kabupaten Agam sebagai lingkungan yang benar-benar ramah anak,” tegasnya.
Bupati juga mengajak seluruh elemen masyarakat—orang tua, guru, tokoh agama, tokoh adat, hingga aparat pemerintahan—bersama-sama menjadi benteng perlindungan bagi anak-anak.
“Melindungi anak adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tugas pemerintah,” pungkasnya. (rdr/ant)

















