Bencana yang terjadi selama periode itu antara lain kebakaran 7 kasus, kapal tenggelam karena badai 1 kasus, orang tenggelam/terseret ombak 1 kasus, angin kencang/pohon tumbang 9 kasus, serangan buaya 2 kasus, serangan hewan buas lainnya 2 kasus, dan badai 2 kasus
Dampaknya meliputi 8 rumah rusak berat, 1 rumah rusak sedang, 1 rumah rusak ringan, 2 ruas jalan rusak, dan 3 areal perkebunan terdampak.
Menurut Gustrizal, fokus pemantauan saat ini adalah masyarakat yang bermukim di dekat aliran sungai, terutama ketika cuaca ekstrem melanda.
“Personel dan peralatan terus disiagakan. Kami juga berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. Jika terjadi banjir, tim segera turun ke lapangan untuk membantu,” ujarnya. (rdr/ant)

















