“Saya tegaskan seluruh nagari wajib segera membentuk kelembagaan siaga bencana demi keselamatan warganya,” kata Welly lagi.
Ia menekankan bahwa penetapan status Nagari Tangguh Bencana tidak boleh berhenti sebagai simbolis semata.
“Nagari harus mampu mengenali ancaman, menyiapkan rencana kesiapsiagaan, bertindak cepat saat darurat, dan melakukan pemulihan pascabencana,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Pasaman, Wenny Thamsil, menyebut saat ini wilayah Pasaman sedang dilanda cuaca ekstrem dengan intensitas hujan tinggi.
“Kami imbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi banjir, longsor, dan pohon tumbang, khususnya yang tinggal di pinggir sungai besar dan lereng perbukitan,” ujarnya.
Sejumlah daerah rawan seperti Bonjol, Lubuk Sikaping, Panti, dan Rao Selatan disebut rentan terhadap luapan sungai. BPBD terus melakukan edukasi dan mitigasi kepada masyarakat.
“Kami juga aktif melakukan penghijauan. Terakhir, bersama komunitas Sayang Bumi Pasaman, kami tanam 500 pohon di kawasan Embung Bubusan, Kecamatan Simpati,” tambahnya. (rdr/ant)

















