“Yang pasti rakyat itu bisa dipastikan mendapatkan Minyakita itu dengan HET pak. Tinggal penugasan ke Bulog dan ID Food, maupun dari Koperasi Merah Putih, tujuannya agar rakyat mendapatkan harga sesuai HET dan itu harus kita wujudkan. Negara gak boleh kalah sama konglomerasi karena HGU mereka punya negara,” tegas Andre.
Dalam rapat tersebut, Andre juga meminta Kemendag ikut mengawal operasi pasar yang saat ini digencarkan pemerintah sehingga beras yang dijual di operasi pasar tepat sasaran. Andre menegaskan, bahwa Indonesia surplus beras, karena itu masyarakat tidak perlu khawatir dengan kelangkaan beras.
“Pemerintah sekarang melakukan operasi pasar di 7.282 kecamatan dengan menggelontorkan 1,3 juta ton SPHP dan juga beras premium. Saya minta Kemendag mengawal penuh jalannya operasi pasar ini untuk memastikan tidak ada pemain-pemain yang mengganggu operasi pasar ini. Sehingga masyarakat bisa menikmati beras”.
“Saya minta pak Mendag dan seluruh jajarannya pastikan operasi pasar berjalan dengan lancar sehingga masyarakat mendapatkan beras dengan harga yang murah karena Presiden ingin petani sejahtera dengan pembelian harga gabah Rp6.500 per kg, tapi konsumen juga senang karena harganya terjangkau,” tegas Ketua DPD Gerindra Sumbar ini.
Selain itu, Andre juga menyampaikan soal stok gula yang melimpah. Hal ini menjadi keprihatinan Presiden Prabowo yang langsung mendorong BUMN Pangan agar menyerap gula petani sehingga petani kembali bisa menanam tebu.
“Kita semua tahu Presiden prihatin soal gula yang melimpah di berbagai gudang dan Presiden sudah menugaskan BUMN Pangan melalui Kementerian Pertanian dan Perdagangan agar BUMN ini menyerap gula yang tidak terserap supaya petani tebu bisa kembali menanam tebu,” tuturnya.
Menurut Andre langkah Presiden menyelamatkan petani tebu ini menunjukkan Presiden pro ke petani. “Tinggal sekarang bagaimana ke depan kebijakan ini bisa bukan sebagai kebijakan ‘pemadam kebakaran’. Kemendag harus serius jangan ada lagi kebocoran-kebocoran gula. Kasihan zalim, petani kita kan sulit jadinya,” pungkas Andre. (rdr)

















