Tim gabungan melakukan penyisiran dan penyemprotan di sekitar lokasi kebakaran untuk memastikan tidak ada titik api tersisa.
Kebakaran pertama kali terdeteksi pada Jumat (29/8) dan melalap sekitar lima hektare kawasan hutan pinus. Kemarau panjang menjadi penyebab utama cepatnya penyebaran api. Pemerintah nagari melaporkan kejadian ini ke BPBD Agam pada Minggu malam (31/8).
“Selanjutnya kami mengerahkan tim pemadam dan melakukan koordinasi dengan pihak kecamatan dan nagari. Kebakaran meluas menjadi tujuh hektare pada Selasa pagi (2/9), dan mencapai sembilan hektare pada sore harinya,” jelas Ichwan.
Saat ini kondisi di lapangan relatif terkendali, namun pemantauan tetap dilakukan secara intensif untuk mengantisipasi kebakaran susulan, mengingat cuaca kering masih berlanjut. (rdr/ant)

















