“Pemprov bersama Forkopimda dan tokoh masyarakat terus berupaya untuk menghimbau seluruh pihak agar menjaga kondusifitas daerah. Itu telah disampaikan melalui berbagai platform media, baik formal maupun informal,” ujarnya.
Lebih lanjut, Arry mengingatkan bahwa jika dalam penyampaian aspirasi diwarnai kerusuhan atau perusakan fasilitas publik, maka yang akan dirugikan adalah masyarakat sendiri.
Pasalnya, perbaikan fasilitas publik yang rusak akan menyedot kembali anggaran negara, yang sejatinya bisa digunakan untuk program pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
“Kita tentu tidak ingin, aspirasi yang baik justru menimbulkan kerugian bersama. Mari kita jaga Sumbar tetap kondusif, agar aspirasi bisa tersampaikan, dan pembangunan juga tetap berjalan. Mari jaga kampung halaman kita,” tegasnya. (rdr/adpsb/bud)

















