Neraca perdagangan terus surplus, dengan rilis terbaru untuk Agustus dijadwalkan hari ini.
Konsumsi domestik kuat, ditopang oleh mobilitas masyarakat, belanja ritel yang meningkat, dan dukungan stimulus pemerintah.
Investasi meningkat, tercermin dari pertumbuhan impor barang modal sebesar 32,5 persen (yoy) dan pertumbuhan industri pengolahan sebesar 5,08 persen di kuartal II 2025.
“Ini mengindikasikan pembangunan pabrik dan fasilitas produksi baru. Potensi ekspansi industri di kuartal III cukup besar,” ungkap Airlangga.
Perputaran uang tinggi di berbagai provinsi menunjukkan ekonomi yang masih aktif secara spasial.
Airlangga menyampaikan bahwa meskipun ada gejolak politik dan demonstrasi di beberapa wilayah, pemerintah tetap optimistis dampaknya terhadap ekonomi hanya bersifat jangka pendek.
“Dengan fundamental yang kuat, kita yakin pemulihan akan tetap terjaga,” pungkasnya. (rdr/ant)
















