Ia mengajak masyarakat Solok Selatan, termasuk para perantau, untuk berpartisipasi aktif menyukseskan program MBG dengan mendaftarkan diri sebagai penyelenggara SPPG.
“Untuk mencakup seluruh wilayah Solok Selatan dan menyasar pelajar, balita, serta ibu hamil, kita memerlukan sekitar 17 hingga 20 SPPG,” tambahnya.
Pembangunan SPPG dilakukan oleh pihak ketiga dan akan diverifikasi langsung oleh Badan Gizi Nasional. Sementara itu, Pemkab Solok Selatan bertugas menyediakan data sasaran penerima.
“Pemerintah kabupaten mendukung penuh program ini, dan kami harap masyarakat ikut berperan aktif,” tutup Syamsurizaldi.
Program MBG di Solok Selatan sudah dimulai sejak 25 Agustus, dengan titik distribusi awal di Pulakek Koto Baru, Kecamatan Sungai Pagu, dan Bukit Patanahan, Kecamatan Sangir. (rdr/ant)

















