Sesampainya di BIM, Mariatun langsung diperiksa tim BKK dan dinaikkan ke ambulans untuk selanjutnya dibawa ke rumah sakit oleh tim Dinas Kesehatan Kota Padang.
Perawat pendamping, Susi Darmayanti, menjelaskan bahwa Mariatun mulai dirawat pasca fase Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina) sekitar 14 Zulhijah. Ia mengalami komplikasi kesehatan seperti sleep apnea, gangguan lambung, diabetes, dan riwayat jantung.
“Selama penerbangan, beliau menggunakan oksigen dan BiPAP, namun secara umum kondisi jemaah sadar dan stabil,” jelas Susi.
Kepulangan Mariatun disambut haru oleh pihak keluarga. Dini, adik Mariatun, mengaku sangat bersyukur.
“Kami senang sekali. Kakak kami selama ini berjuang seorang diri di tanah suci. Alhamdulillah, beliau bisa pulang dengan selamat. Kami berterima kasih kepada pemerintah dan seluruh petugas haji,” ucapnya.
Ia juga menambahkan bahwa pihak keluarga merasa tenang karena Mariatun mendapat pelayanan medis yang baik selama di Saudi. “Petugas dan dokter di sana sangat membantu, kami sempat video call dan lihat kondisi beliau cukup tenang meski tanpa keluarga mendampingi,” ujarnya. (rdr)

















