Ia menilai keterbukaan data akan memperlihatkan apakah benar penentuan jadwal pertandingan didasarkan pada rating dan jumlah penonton.
“Ayo PT. LIB mari dibuka aja data suporter yang datang ke stadion dan rating penonton mulai dari musim lalu sampai pertandingan ke dua musim ini. Biar masyarakat sepak bola mendapatkan informasi yang utuh dan transparan. Apa betul jadwal pertandingan berdasarkan rating dan jumlah suporter yang datang ke stadion,” tulis Andre dalam unggahan lain.
Kritik Andre semakin tajam ketika membandingkan jatah laga akhir pekan yang diterima Semen Padang FC dengan tim lain.
Dari jadwal yang beredar, Kabau Sirah hanya mendapat tiga kali jatah laga weekend sepanjang musim, sementara tim seperti Bali United bisa bermain di akhir pekan hingga 14 kali.
“Kami hanya minta keadilan. Suporter Semen Padang FC juga ingin mendukung langsung timnya di stadion. Jangan sampai atmosfer sepak bola di Sumbar mati hanya karena jadwal yang tidak berpihak,” tegas Andre. (rdr)

















