Mentan juga mengungkapkan bahwa harga beras mulai menurun di 13 provinsi, sebagai hasil dari upaya pemerintah menjaga kestabilan harga melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), yang menggelontorkan 1,3 juta ton beras ke pasar sejak Juli hingga Desember 2025.
Menanggapi isu negatif soal lonjakan harga beras, Amran membantah anggapan bahwa pemerintah abai terhadap situasi pasar. Ia menyebut narasi tersebut sebagai framing dari pihak-pihak yang merasa terganggu oleh langkah tegas pemerintah.
“Kami tahu ada yang tidak senang karena bisnis mereka terganggu. Tapi kami lakukan ini demi rakyat,” tegasnya.
Ia juga menyatakan kesiapannya menghadapi oknum-oknum pengusaha yang menekan petani dan mengambil keuntungan secara tidak adil.
“Pemerintah hadir untuk rakyat, petani, dan konsumen. Jangan mudah terprovokasi oleh informasi yang menyesatkan,” pungkas Mentan. (rdr/ant)
















