Meutya mengatakan transformasi digital yang dilakukan oleh Kemkomdigi telah membuka peluang bagi para penyandang disabilitas untuk berkompetisi secara setara dalam dunia kerja dan produktivitas.
Semangat inklusivitas ini sejalan dengan tema HUT ke-80 RI, yaitu Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju.
“Persatuan hadir ketika seluruh elemen bangsa membuka ruang bagi saudara-saudara kita penyandang disabilitas,” ujarnya.
Melalui langkah ini, Kementerian Komdigi menegaskan transformasi digital Indonesia bukan hanya agenda teknologi, tetapi juga gerakan sosial yang memastikan tidak ada satu pun warga bangsa tertinggal dalam era digital.
Kompetisi TIK Nasional bagi Penyandang Disabilitas diselenggarakan setiap 2 tahun sekali oleh BAKTI Komdigi.
Pada tahun ini, 2.600 peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia bersaing dalam empat kategori kompetisi, yaitu Content Creator, Digital Marketing, Digital Office, dan Digital Public Relation. (rdr/komdigi)

















