“Prinsip dasarnya sederhana: memilah untuk mengolah. Kami berharap masyarakat membiasakan diri memilah sampah dari rumah,” ujarnya.
Langkah ini sekaligus menjadi bagian dari strategi Kota Padang untuk meraih kembali Piala Adipura pada tahun 2025. Saat ini, nilai evaluasi sementara Kota Padang berada di angka 66,25, dan ditargetkan naik hingga minimal 85 untuk bisa menyabet penghargaan lingkungan bergengsi itu.
“Pengelolaan sampah adalah faktor kunci dalam penilaian Adipura,” tegas Fuad.
Pihaknya pun mendorong kolaborasi lintas sektor, mulai dari pengelola bank sampah, komunitas pengolah maggot, pengepul sampah organik, industri, hingga dunia usaha.
“Dukungan dari perusahaan seperti PT Semen Padang dan PT Pegadaian melalui dana CSR juga sangat membantu,” tutupnya. (rdr/ant)

















