Dalam kesempatan yang sama, perwakilan Kemitraan Indonesia Australia untuk Infrastruktur (KIAT), Lutz Kleeberg, menekankan pentingnya kebijakan bersama serta dukungan dari Pemerintah Kota Padang untuk mengembangkan sektor sanitasi.
“Komitmen itu diperlukan untuk menginisiasi perubahan dan proses transisi terhadap kebiasaan, kesadaran, serta kepentingan bersama.”
“Marilah kita mempersiapkan ekosistem yang mendukung agar infrastruktur yang ada maupun yang akan dibangun dapat dimanfaatkan untuk memperluas layanan kepada masyarakat Kota Padang,” katanya.
Sementara itu, Direktur Sanitasi Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum, yang diwakili oleh Marsaulina Pasaribu menegaskan bahwa target nasional sanitasi aman ditetapkan sebesar 30 persen pada tahun 2029.
Angka ini disebut cukup ambisius mengingat capaian nasional saat ini baru mencapai 10,25 persen.
“Untuk mencapainya diperlukan kolaborasi yang responsif terhadap isu serta berbasis pada kebutuhan daerah,” ujarnya.
Ia menambahkan, FGD tersebut merupakan rangkaian penting dalam mendukung perencanaan bidang sanitasi dengan fokus pada aspek tata kelola. (rdr/pr-pdg)

















