“Kita berharap kepemimpinan Mahyeldi-Vasko mampu membawa Sumbar keluar dari zona kemiskinan, meningkatkan kualitas SDM, dan memajukan masyarakat,”ujarnya.
Pertemuan Penuh Kekeluargaan
Suasana pertemuan berlangsung cair, penuh keakraban, dan jauh dari kesan formalitas kaku. Keduanya berbincang santai namun sarat makna, saling berbagi pandangan tentang kondisi Sumbar serta tantangan ke depan.
Braditi menilai, kehadiran Vasko Ruseimy sebagai salah satu pemimpin muda di Sumbar menjadi harapan baru bagi masyarakat.
“Pertemuan ini bagi kami lebih dari sekadar nostalgia sahabat lama. Ini adalah momentum membangun komitmen bersama untuk membawa Sumbar ke arah yang lebih baik,” katanya.
Sebagai representasi suara perantau, Braditi Moulevey menitipkan aspirasi agar Pemprov Sumbar mampu menggerakkan potensi daerah secara lebih progresif.
Ia menyebut, Sumbar memiliki peluang besar keluar dari berbagai persoalan klasik, asalkan pemerintah daerah berani membuka ruang kolaborasi lebih luas dengan berbagai pihak, termasuk diaspora Minang.
“Perantau Minang selalu punya rasa tanggung jawab moral terhadap kampung halaman. Kami berharap, kepemimpinan Mahyeldi-Vasko bisa meningkatkan kinerja pembangunan dan membuat Sumbar bangkit, baik dari sisi ekonomi, pendidikan, maupun budaya,” ucapnya.
Pertemuan singkat itu meninggalkan pesan kuat bahwa persahabatan dan silaturahim dapat menjadi pintu masuk bagi lahirnya kerja sama konkret.
Antara pemerintah daerah dan para perantau, ada misi besar yang sama, yaitu memajukan Ranah Minang dan membawa masyarakat ke arah kehidupan yang lebih baik. (rdr)

















