Dan tanggal 18 Agustus, menjadi puncak perayaan. Jalanan utama dari Panyinggahan hingga Pasar Maninjau berubah menjadi lautan manusia.
Anak-anak sekolah dasar hingga remaja SMA tampil percaya diri dalam pawai alegoris. Drumband menggema, Tambua Tansa menghentak, pakaian adat Minangkabau berkibar anggun di setiap sudut.
“Ini bukan sekadar pawai, tapi bukti semangat kebersamaan kita. Tanjung Raya bisa bersatu untuk merayakan kemerdekaan dengan cara yang indah,” ucap Camat Tanjung Raya, Al Hafidz.
Forkopimcam, aparat nagari, hingga tokoh masyarakat ikut berjalan bersama. Tak ada yang hanya menonton dari jauh.
Semua merasa menjadi bagian dari pesta rakyat. Inilah wajah Tanjung Raya: semangat, meriah, dan penuh warna kemerdekaan. (rdr)
















