“SPKLU Tiang adalah inovasi PLN untuk menjawab tantangan lokasi strategis dan efisiensi biaya konstruksi karena menggunakan infrastruktur eksisting PLN.”
“Walau sederhana, inovasi ini dekat dengan masyarakat dan memperluas akses pengisian. Kami berharap SPKLU Tiang menjadi langkah nyata menuju transportasi dan energi bersih di masa depan,” imbuh Adi.
Sejalan dengan tema HUT RI ke-80, peresmian ini menegaskan semangat gotong royong dalam akselerasi transisi energi, mulai dari pemerintah daerah, instansi terkait, komunitas, dan PLN yang bergerak serempak menghadirkan layanan yang inklusif, efisien, dan dekat dengan warga.
Dengan SPKLU Tiang yang memanfaatkan infrastruktur eksisting (tiang listrik) sehingga hemat ruang dan biaya sekaligus mempercepat penetrasi EV, maka Sumbar kian memantapkan diri menuju green province 2026.
Sementara itu GM PLN UID Sumbar, Arjun Karim, menambahkan bahwa teknologi ini efektif dan adaptif bagi kebutuhan warga.
“Dengan fasilitas daya 7,7 kW, SPKLU Tiang tak membutuhkan infrastruktur besar namun tetap efisien. Tahun ini PLN Sumbar menargetkan 92 SPKLU dan untuk saat ini di UID Sumbar telah ada 80 SPKLU di 60 lokasi.”
“Kami akan memperbanyak titik, terutama di Padang dan Bukittinggi, serta menambah spklu berkecepatan fast dan ultra fast charging yang dapat dimanfaatkan penikmat kendaraan listrik,” tutur Ajrun.
Hingga pertengahan 2025, pengguna kendaraan listrik di Sumbar tercatat 139 mobil listrik dan 630 motor listrik, angka yang diproyeksikan meningkat seiring ketersediaan infrastruktur pengisian yang makin dekat dengan masyarakat.
Inovasi ini bukan sekadar teknologi, ia adalah simbol komitmen kolaboratif lintas instansi, untuk energi yang lebih bersih, mandiri, dan berkelanjutan.
Serta bukti bahwa transformasi energi hadir nyata dalam kehidupan sehari-hari. Tepat di usia ke-80 Republik ini, Sumatera Barat menyalakan semangat perubahan, energi bersih untuk Indonesia Maju. (rdr)

















