Selanjutnya pertumbuhan kredit pada 2021 mencapai 7,44 persen atau berada pada posisi Rp60,27 triliun. Untuk penyaluran kredit bank umum di Sumbar pada 2021 kredit konsumsi mencapai Rp26,9 triliun, kredit modal kerja Rp23,4 triliun dan kredit investasi Rp8,2 triliun.
Sementara rasio kredit bermasalah atau NPL di Sumbar pada 2021 cukup terkendali berada pada angka 1,88 persen atau jauh lebih baik dibandingkan angka nasional yang mencapai 3 persen. Khusus perbankan syariah pada 2021 pertumbuhan aset mencapai 14,12 persen atau melampaui nasional dengan posisi angka Rp8,10 triliun, dana pihak ketiga Rp7,50 triliun dan pembiayaan yang disalurkan Rp5,76 triliun.
OJK melihat perkembangan perbankan syariah di Sumbar cukup pesat jauh melampaui perbankan konvensional. Ia menilai kekuatan permodalan perbankan tersebut mampu mendukung perekonomian Sumbar. “Geliat ekonomi di Sumatera Barat cukup baik kendati di tengah pandemi,” ujarnya.
Saat ini di Sumbar terdapat 26 bank umum dan syariah serta 91 Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah. (rdr/ant)

















