Ahad Nasution menceritakan bahwa perjalanan ekstrem itu dilakukannya pada awal Agustus 2025, usai menerima pendaftaran nikah dari pasangan Agep Purwandi dan Intan Purnama Sari. Namun satu hari sebelum jadwal pernikahan, jembatan penghubung ke lokasi pesta putus akibat banjir.
“Kami akhirnya membawa kain ganti, menyebrangi sungai, meski saat itu hujan dan air cukup deras. Saya juga sempat khawatir ada buaya, tapi tidak mungkin membatalkan pernikahan karena pasangan sudah menunggu,” ujar Ahad.
Setelah menyeberangi sungai, Ahad melanjutkan perjalanan naik ojek modifikasi yang mampu menaklukkan jalur berlumpur menuju lokasi pernikahan. Ia berharap pemerintah daerah segera memperbaiki akses jalan ke Batang Kundur.
Sebagai bentuk penghargaan, Kabid Urusan Agama Islam (Urais) Kanwil Kemenag Sumbar, Yosef Chairul, mengutus Ahad untuk mengikuti Bimtek Bimbingan Calon Pengantin di Jakarta selama empat hari.
Dalam kesempatan yang sama, penghargaan juga diberikan kepada Kepala Kemenag Kota Padang, Edy Oktafiandi, atas inisiatifnya menggelar Nikah Bareng 15 Pasangan dalam rangka Hari Jadi Kota (HJK) Padang ke-356, yang dibarengi layanan Sikado (Siap Nikah Langsung Terima Dokumen). (rdr)





















