“Ada pihak yang ingin rakyat terus dimiskinkan agar bisa mengisap kekayaan kita. Tapi kita tidak bisa dibohongi lagi,” katanya menegaskan.
Sementara itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa total produksi beras nasional dari Januari hingga Juni 2025 mencapai 19,16 juta ton, naik 13,53 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pada triwulan III, potensi produksi diperkirakan mencapai 9,08 juta ton atau naik 11,17 persen year-on-year.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam pernyataan terpisah menyampaikan bahwa sektor pertanian telah membuktikan perannya sebagai penopang utama ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global.
“Pertanian menyumbang 13,83 persen terhadap PDB nasional, menjadikannya sektor kedua terbesar setelah industri pengolahan,” jelas Amran.
Data BPS juga mencatat bahwa pada triwulan II-2025, Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan mengalami pertumbuhan tertinggi, yakni 13,53 persen dibandingkan triwulan sebelumnya. Nilai tambah sektor ini naik dari Rp361,5 triliun menjadi Rp410,4 triliun.
“Di bawah arahan Presiden Prabowo, kebijakan pertanian difokuskan pada kemandirian pangan, keberpihakan terhadap petani, serta implementasi langsung di lapangan,” pungkasnya. (rdr)

















