Menteri Fadli menegaskan bahwa penggunaan simbol-simbol yang tidak lazim dalam konteks peringatan kemerdekaan berpotensi menimbulkan salah tafsir dan gangguan terhadap kekhidmatan perayaan.
“Iya, karena kita ingin fokus pada peringatan 80 tahun Indonesia merdeka. Kita ingin perayaan dilakukan secara masif dan khidmat. Jangan sampai orang salah interpretasi—tidak semua orang paham maksud dari simbol seperti bendera One Piece itu,” tambahnya.
Sebelumnya, sejumlah warganet mempertanyakan sikap pemerintah yang dinilai terlalu serius dalam merespons fenomena tersebut. Namun hingga Sabtu (2/8), beberapa bendera bertema One Piece sudah tampak terpasang di sejumlah daerah, sementara banyak pengguna media sosial turut mengganti foto profilnya dengan logo bajak laut anime itu. (rdr/ant)

















