“Saat ini tim masih memetakan luas pasti area yang terbakar dengan menggunakan drone,” jelas Yuhan.
Pihaknya juga telah mengimbau masyarakat sekitar agar tetap siaga dan melaporkan jika muncul titik api baru. Risiko kebakaran susulan masih tinggi karena angin kencang dan vegetasi kering.
Terkait penyebab kebakaran, Yuhan menyebut investigasi masih berlangsung. Dugaan pembukaan lahan untuk pertanian belum dapat dipastikan, karena di lokasi belum ditemukan indikasi aktivitas pertanian.
Menurut pengakuan warga, kejadian serupa pernah terjadi pada 5 Juli 2024. Selama empat bulan terakhir, wilayah tersebut belum diguyur hujan.
“Kami berharap segera turun hujan agar tidak terjadi karhutla lanjutan,” tutup Yuhan. (rdr/ant)

















