Rapat koordinasi ini menjadi wadah penting untuk menyatukan persepsi, memperkuat kolaborasi, serta menyusun langkah strategis dan intervensi berbasis data.
Ibnu juga menyoroti pentingnya penguatan kapasitas kader dan optimalisasi peran TP PKK di tingkat kecamatan dan kelurahan melalui program Posyandu, Bina Keluarga Balita, dan Dasawisma.
“Dengan komitmen, kolaborasi, dan konsistensi, kami optimis dapat mewujudkan generasi Bukittinggi yang sehat, kuat, cerdas, dan berkualitas,” tutupnya.
Kepala DP3APPKB Kota Bukittinggi, Nauli Handayani, menyebutkan angka stunting di Bukittinggi menurun dari 20,1 persen pada 2023 menjadi 16,8 persen di 2024.
“Upaya berkelanjutan tetap diperlukan untuk mencapai hasil yang merata dan berkelanjutan di seluruh wilayah kelurahan. Rapat koordinasi ini bertujuan memperkuat sinergi lintas sektor dalam percepatan penurunan stunting,” pungkas Nauli. (rdr/ant)

















