Selain karena kondisi pandemi, banyaknya orang yang tak bisa melakukan donor darah menurutnya disebabkan oleh banyaknya orang yang mengikuti vaksin beberapa minggu yang lalu. Sementara salah satu syarat untuk melakukan donor darah yakni tidak melakukan vaksin dalam 3 bulan sebelumnya.
“Seperti yang kita tahu, pemerintah memang tengah gencar-gencarnya mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksin sehingga dapat mencegah terjadinya penularan COVID-19. Jadi selain stay at home dan tidak boleh berkerumun, ini bisa jadi salah satu penyebab turunnya jumlah pendonor dibanding kegiatan yang sama di waktu sebelumnya,” jelas dokter Tiwi yang juga merupakan Kepala Bagian Pelayanan Medis di SPH.
Ia berharap dari kegiatan tersebut dapat membantu PMI menyediakan stok yang cukup terutama di Kota Padang. Setetes darah sangat berarti untuk teman-teman yang membutuhkan, jadi darah yang terkumpul nantinya juga mampu menyelamatkan banyak nyawa dari yang membutuhkan.
“Dari pengalaman saya, ada pasien yang butuh darah cepat karena harus operasi dan keperluan lainnya untuk perawatan, namun ternyata stok darah pas-pasan sekali, sehingga hal itu membuat kita sedih,” jelasnya
Dokter Tiwi juga mengimbau agar tidak takut melakukan donor darah, namun saat akan melakukannya masyarakat diminta untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dengan mematuhi 6 M (Mencuci Tangan dengan Sabun, Menggunakan Masker Bengan Benar, Menjaga Jarak, Menghindari Keramaian, Menghindari Makan Bersama, dan Mengurangi Mobilitas).
“Saya rasa di PMI pun sudah menerapkan prokes yang cukup ketat sehingga kita pun masih bisa merasa aman untuk melakukan donor darah,” tutupnya. (*)

















