Berbeda dengan mesin sebelumnya yang berbahan bakar minyak yang kurang efisien, berbiaya operasional tinggi, dan berdampak negatif terhadap lingkungan.
‘’Kami bisa menggiling padi kapan saja tanpa khawatir kehabisan bahan bakar. Pabrik juga lebih bersih dan tidak bising. Jika bertolak dari yang lebih dulu beralih ke mesin listrik, keuntungan diperkirakan meningkat hingga 65%,” lanjut Danira.
Manager PLN UP3 Solok Hariani mengatakan, Program Basolek hadir menjawab kebutuhan petani dan pengusaha huller.
‘’Bersama Pemkab Solok, kami menghadirkan program ini sebagai solusi inovatif. Elektrifikasi penggilingan padi merupakan langkah konkret untuk mendukung peningkatan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat,’’ lanjut Hariani.
Setelah menyalanya huller listrik di Huller Danira, Bupati mengimbau agar seluruh pengusaha huller di Kabupaten Solok dapat ikut beralih menggunakan teknologi huller berbasis listrik.
Sebagai langkah strategis untuk mendukung pengembangan UMKM penggilingan padi yang lebih maju dan dan ramah lingkungan. (rdr/rel)

















