Analisis genetik menunjukkan Morchella rinjaniensis berbeda jelas dengan spesies Morchella lain dan berkerabat dekat dengan Morchella galilaea. Jamur ini tumbuh di bawah naungan hutan alami dekat aliran air kecil dan berpotensi menjadi sumber pangan alternatif bernilai tinggi.
Peneliti menekankan pentingnya konservasi dan pengelolaan berkelanjutan sesuai program UNESCO Man and the Biosphere (MAB). Temuan ini membuka peluang pengembangan budi daya jamur ramah lingkungan yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Hasil penelitian telah dipublikasikan di jurnal internasional Mycobiology tahun 2025. (rdr/ant)

















