Pengembangan sawah pokok murah di tiap kecamatan juga mulai digalakkan.
“Kami juga akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp2,3 miliar untuk optimalisasi lahan berupa perbaikan saluran irigasi pada lahan sawah seluas 500 hektare,” tambah Doddy.
Selain optimalisasi, upaya ekstensifikasi difokuskan pada perluasan lahan sawah yang ada. Pemerintah daerah juga mengatur larangan alih fungsi lahan melalui Peraturan Daerah terkait Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).
Produksi padi tertinggi selama Januari–Juni 2025 tercatat di Kecamatan Talamau sebanyak 8.203 ton, diikuti Kecamatan Pasaman 7.900 ton, Lembah Melintang 6.384 ton, dan Kinali 5.101 ton.
Sedangkan produksi di Kecamatan lain antara lain Gunung Tuleh 3.576 ton, Koto Balingka 3.092 ton, Ranah Batahan 2.494 ton, Sungai Aur 2.116 ton, Sungai Beremas 1.116 ton, Luhak Nan Duo 781 ton, dan Sasak Ranah Pasisia 484 ton. (rdr/ant)

















