Namun, di tengah potensi besar tersebut, ia menyayangkan bahwa kualitas rempah Indonesia kini menurun. Hal ini disebabkan oleh menurunnya kesuburan tanah akibat penggunaan pupuk kimia, serta usia tanaman yang sudah tua.
Masalah lain terletak pada kemasan produk yang dinilai belum mampu menarik minat wisatawan. Padahal, rempah merupakan produk tropis yang tidak dimiliki oleh banyak negara.
“Negara tropis seperti Indonesia adalah sumber rempah dunia. Harus ada intervensi pemerintah untuk menata ulang sistem produksi dan pengelolaan tanaman rempah secara menyeluruh,” tegasnya.
Siti juga mengusulkan agar pemerintah mengajak generasi muda turut serta dalam mempopulerkan rempah melalui inovasi gaya hidup sehat. Misalnya, dengan membuat teh rempah, kopi rempah, atau produk minuman sehat lainnya.
“Rempah bisa dikenalkan lewat narasi menarik dan otentik. Kita harus menciptakan produk rempah yang punya cerita, yang inovatif, dan membanggakan,” tutupnya. (rdr/ant)

















