Khusus untuk karhutla yang terjadi di Kabupaten Solok dan Kabupaten Limapuluh Kota, Dishut Sumbar meminta pemerintah daerah setempat dan aparat penegak hukum turun tangan menyelidiki penyebab kebakaran, mengingat dampaknya sangat luas.
“Di Solok, BPBD mencatat semua kecamatan terdampak karhutla. Sedangkan di Limapuluh Kota, 10 dari 13 kecamatan mengalami kebakaran lahan,” ujar Ferdinal.
Ia menekankan perlunya koordinasi lintas sektor agar kejadian ini bisa ditangani secara tuntas dan tidak berulang di masa depan.
Sementara itu, Juru Bicara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Ilham Wahab, mengatakan bahwa pihaknya belum bisa memastikan penyebab utama karhutla. Namun, musim kemarau panjang yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir diduga memperburuk kondisi.
“Kami tidak bisa menyimpulkan apakah karhutla ini akibat pembakaran yang disengaja atau bukan. Butuh penyelidikan lebih lanjut,” kata Ilham. (rdr/ant)

















