Namun hingga saat ini, belum ada permintaan resmi dari kedua kabupaten terkait dukungan pemadaman udara (water bombing). Pasalnya, BNPB saat ini memfokuskan operasi water bombing di Riau dan Palembang, yang dinilai lebih kritis.
Ilham menyebutkan bahwa data kerusakan akibat karhutla di Sumbar masih dalam tahap pendataan oleh BPBD dan Dinas Kehutanan. Proses verifikasi sedang dilakukan karena masih ada perbedaan angka antarlembaga.
“Data yang masuk masih parsial. Kami sedang mencocokkan laporan agar jumlah lahan terbakar dan estimasi kerugiannya bisa akurat,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar, Hartono, mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan pertanian dengan cara membakar.
“Kami minta warga menahan diri. Pembukaan lahan dengan api sangat berisiko menyebarkan karhutla ke wilayah lain, termasuk kawasan konservasi,” ucap Hartono. (rdr/ant)

















