BNPB mencatat, hingga pertengahan Juli 2025, karhutla telah melanda 12 kabupaten/kota di Riau. Luasan lahan terbakar tertinggi terjadi di Kabupaten Kampar dan Bengkalis, yang masing-masing melampaui 100 hektare.
Sementara di Kabupaten Rokan Hilir, Siak, dan Indragiri Hilir, luas lahan terbakar tercatat lebih dari 50 hektare. Di Kota Pekanbaru, lahan terbakar mencapai 21,08 hektare, atau bertambah 6 hektare dari pekan sebelumnya. Sejumlah titik api masih aktif hingga hari ini.
Untuk mempercepat proses pemadaman dan mencegah kabut asap meluas, BNPB juga menerapkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) tahap ketiga guna memicu hujan di wilayah rawan.
“BNPB terus berkoordinasi dengan Polda Riau, TNI, dan Satgas Karhutla untuk menindak tegas pelaku, sekaligus mengawal pembuktian di lapangan,” imbuh Suharyanto. (rdr/ant)





















