Saat ini, Gunung Marapi telah memiliki sembilan stasiun pemantauan yang tersebar di berbagai titik. Namun sebagian peralatannya sudah mulai usang dan kurang efektif, sehingga perlu diperbarui dengan versi jangka panjang yang akan mulai dipasang pada semester II tahun ini.
Teguh menyebutkan bahwa peralatan baru rencananya akan ditempatkan di lereng selatan, timur laut, dan barat daya Gunung Marapi. Lokasi itu dipilih karena fluida magma di gunung api bersifat dinamis dan bisa berpindah arah secara tidak terduga.
“Setiap alat pemantauan punya masa kerja berbeda. Alat yang akan datang ini dirancang untuk pemantauan jangka panjang,” tambah Teguh.
Untuk pemasangan permanen, pihak PGA akan berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, mengingat kawasan Gunung Marapi masuk dalam area hutan lindung yang berada di bawah kewenangan kementerian.
Selain Marapi, beberapa gunung lain juga masuk dalam skema modernisasi, di antaranya Gunung Talang (sudah operasional), Gunung Kerinci, Gunung Dempo, Gunung Baka, dan Gunung Krakatau di Lampung. (rdr/ant)
















