Dengan lebih dari 12 ribu klub di Indonesia, kebutuhan pelatih melonjak signifikan. Indonesia diperkirakan membutuhkan sekitar 36 ribu pelatih, namun saat ini baru tersedia 15 ribu pelatih aktif — angka yang jauh tertinggal dibanding negara maju seperti Jepang.
“Profesi pelatih sangat diperlukan. Ekosistem ini tengah kami bangun, dan pelatih juga perlu proses. Kami mendorong PSSI dan Asprov untuk mempermudah akses dan menurunkan biaya lisensi pelatih. Dukungan Rp 500 juta per tahun ke Asprov adalah bentuk komitmen nyata kami,” jelas Erick.
Erick juga menegaskan penolakan praktik “titipan” dalam posisi pelatih maupun pemain. “Junjung tinggi integritas. Beri kesempatan kepada semua anak atau pemain berkembang. Itu yang harus kita bangun. Jadi PSSI dan Asprov jangan akomodir pelatih titipan, dan pelatih jangan menerima pemain titipan,” tegasnya. (rdr)

















