“Kampung ini banyak penduduknya ahli dalam mengolah besi jadi alat pertanian. Bahkan telah mampu menghasilkan Mesin Tempa Besi. Kendalanya hanya pemasaran karena terbatasnya legalitas produk seperti sertifikasi SNI, hak paten, dan merek dagang,” kata Hariman Siregar.
Diungkapkan, melalui program TJSL, Regional 4 kini tengah fasilitasi Sertifikasi SNI untuk memastikan produk perkakas pertanian memenuhi standar nasional sehingga dapat bersaing di pasar yang lebih luas.
“Kami juga kini fasilitasi pendaftaran Merek Dagang dan Hak Paten guna melindungi inovasi para pengrajin sekaligus meningkatkan kepercayaan konsumen. Intinya, hasil produksi pandai besi berstandar nasional dan terjamin hak ciptanya,” kata Hariman.
Pada bagian lain, Delvi, Manager Kebun Kayu Aro mengatakan para pengrajin pandai besi juga dikirim ke Benchmarking PTPN IV Regional III, bertujuan untuk memberikan wawasan dan pembelajaran terkait pengembangan produk dan tata kelola usaha yang sudah lebih maju.
Mereka juga dilatih Manajemen Usaha dan Digital Marketing, agar para pengrajin mampu mengelola usaha secara profesional sekaligus memperluas pemasaran melalui platform digital.
“Kami mengajak seluruh perusahaan mari kita bangkitkan umkm anak bangsa, dan beli produk buatan anak negeri, karena ini dukungan nyata untuk keberlanjutan usaha masyarakat,” tutup Hariman. (rdr)


![KPU Nias Sosialisasikan Pilkada 2024 di SMA Negeri 1 Botomuzoi 3 Komisioner KPU Kabupaten Nias John Apriman Mendrofa memberikan arahan edukasi kepada para siswa-siswi di SMA Negeri 1 Botomuzoi, yang merupakan pemilih pemula terkait Pemilu/Pilkada 2024. [Kariadil Harefa/Radarsumbar]](https://www.radarsumbar.com/wp-content/uploads/2024/09/sosialisasi-KPU-Kepulauan-NIas-ke-sekolah-120x86.jpeg)














