Ia menambahkan, dinding berwarna putih lebih tepat dan netral, serta bisa dihiasi dengan gambar tokoh-tokoh nasional dan pahlawan sebagai penanaman nilai sejarah sejak dini.
“Kita ingin Bukittinggi dikenal sebagai kota pejuang. Kota ini punya sejarah penting dalam perjalanan bangsa, termasuk pernah menjadi ibu kota negara saat PDRI,” tutur Ramlan.
Kebijakan ini, lanjutnya, juga bertujuan memperkuat identitas Bukittinggi sebagai kota pendidikan dan sejarah. (rdr/ant)
Halaman 2 dari 2





















