Dengan mulai beroperasinya Tol Padang–Sicincin sejak Mei 2025, rest area ini diharapkan tidak hanya mendukung kelancaran lalu lintas dan kenyamanan perjalanan, tetapi juga menjadi sarana promosi budaya dan kuliner Sumatera Barat.
Aditya menambahkan, HKI tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga berkomitmen melestarikan kearifan lokal. Desain food court mengadopsi arsitektur neo vernacular khas Minangkabau, dengan penggunaan ornamen tradisional seperti mahkota, dada kelelawar, sirip ikan, dan ukiran khas yang seluruhnya dibuat oleh perajin lokal.
“Kami juga menggandeng ahli gonjong untuk memastikan desain atap dan dinding (ampig) mencerminkan warisan budaya Minang,” jelasnya.
Kehadiran rest area ini diharapkan menjadi titik istirahat yang nyaman sekaligus etalase budaya Minangkabau di jalur tol Sumatera Barat. (rdr/ant)

















