“Koordinasi pasok makanan dari hulu ke hilir melibatkan banyak pihak. Itu hanya bisa berjalan optimal jika akses digital tersedia bagi semua,” ujarnya.
Nezar menegaskan, MBG merupakan bagian dari investasi jangka panjang pemerintah untuk mencetak generasi unggul. Presiden Prabowo Subianto menjadikan program ini sebagai salah satu prioritas dalam pembangunan sumber daya manusia.
“Program ini akan berdampak langsung terhadap kesiapan tenaga kerja Indonesia di masa depan yang akan menghadapi ekonomi digital,” kata Nezar.
Dengan konektivitas digital yang kini menjangkau 97 persen wilayah berpenghuni, pemerintah memastikan keadilan akses bagi seluruh wilayah. Sistem digital juga memungkinkan masyarakat melaporkan secara langsung jika terdapat keluhan terhadap kualitas makanan di sekolah.
“Kalau ada komplain, itu langsung ditangani. Sistem pemantauan dan pelaporan sudah kami siapkan,” ujarnya.
Nezar menutup dengan menyatakan bahwa MBG akan menjadi model layanan publik berbasis data yang terbuka, akuntabel, dan berdampak nyata dalam meningkatkan kesejahteraan generasi masa depan. (rdr/ant)

















