“Siswa yang diterima berasal dari keluarga miskin ekstrem kategori desil I dan II. Seluruh proses pendidikan dan kebutuhan harian ditanggung pemerintah,” ujarnya.
Terdapat enam rombongan belajar, masing-masing terdiri dari 25 siswa. Kurikulum yang digunakan sama dengan sekolah formal lainnya, dilengkapi pembelajaran karakter dan keterampilan sosial untuk membangun kemandirian dan tanggung jawab.
Setiap kamar asrama akan dihuni oleh empat siswa dan dilengkapi fasilitas lengkap, mulai dari tempat tidur, meja, kursi, lemari pakaian hingga ruang makan umum.
Sebelum pembelajaran dimulai, para siswa dan wali murid akan mengikuti masa orientasi dan pengenalan lingkungan sekolah. (rdr/ant)

















