Gunakan waktu pengamatan yang presisi, merujuk pada jam resmi (BMKG, RRI, Telkom).
Amati arah bayangan: arah kiblat berada tepat berlawanan dengan arah bayangan benda tersebut.
Arsad menambahkan bahwa fenomena Istiwa A‘zham hanya terjadi dua kali setahun, yakni pada 27–28 Mei dan 15–16 Juli. Momen ini juga bersifat konfirmatif: arah kiblat yang sudah tepat akan makin meyakinkan, sedangkan yang meragukan bisa dikalibrasi ulang.
“Ini momen terbaik untuk memastikan arah kiblat, apalagi jika sebelumnya masih ada keraguan,” katanya. (rdr/ant)

















