Dalam sesi Rapat Dengar Pendapat sebelumnya (7 Juli 2025), Kemendikdasmen telah mengajukan rincian kebutuhan mendesak yang melatarbelakangi usulan tambahan, antara lain: Perluasan PIP ke jenjang PAUD, Peningkatan satuan biaya PIP untuk SD dan SMP, Pembentukan UPT Kemendikdasmen di Papua, Pembukaan Atdikbud di Turki, Pendirian Sekolah Indonesia di Tawau, Malaysia, dan Renovasi gedung Kemendikdasmen di Senayan dan Cipete sebagai dampak dari restrukturisasi Kemdikbudristek menjadi tiga Kementerian/Lembaga (K/L)
Rapat Kerja ini juga menandai titik penting karena Komisi X DPR RI menyatakan persetujuan penuh terhadap usulan tambahan pagu indikatif RAPBN 2026 dari Kemendikdasmen.
“Komisi X menyetujui usulan tambahan sebesar Rp67,672 triliun serta Rp3,439 miliar. Ini adalah bentuk komitmen kami terhadap pendidikan sebagai pondasi utama pembangunan nasional,” ujar Lalu Hadrian Irfani, Wakil Ketua Komisi X.
Di akhir rapat, Menteri Mu’ti menyampaikan bahwa investasi dalam pendidikan bukan sekadar persoalan alokasi anggaran, tetapi bentuk nyata dari komitmen bangsa terhadap masa depan generasi muda.
“Kami ingin menjadikan pendidikan bukan sebagai beban fiskal, melainkan investasi strategis. Pendidikan dasar dan menengah harus menjadi kendaraan mobilitas sosial yang adil dan adaptif di tengah perubahan zaman.”
Dengan pagu dan tambahan anggaran yang disetujui, Kemendikdasmen akan melanjutkan berbagai inisiatif untuk memperkuat pendidikan vokasi, pemerataan akses belajar, dan peningkatan kualitas pendidik—sebagai langkah nyata menuju visi Indonesia Emas 2045: Negara Nusantara yang Bersatu, Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan.
Transformasi pendidikan Indonesia tidak akan tercapai tanpa sinergi lintas lembaga, pengawasan publik, dan keberanian membuat kebijakan berbasis data dan dampak.
Kemendikdasmen dan Komisi X DPR RI membuktikan bahwa perencanaan dan penganggaran bisa menjadi instrumen strategis, bukan hanya administratif.
Dengan arah kebijakan yang jelas, pagu indikatif yang realistis, serta dukungan tambahan anggaran yang konkret, Indonesia kini berada di jalur yang semakin kuat menuju sistem pendidikan dasar dan menengah yang adil, unggul, dan membentuk karakter bangsa. (rdr)

















