Penyaluran dana BOS dilakukan dalam dua tahap. Pada triwulan I, total dana yang disalurkan sebesar Rp94,77 miliar, menjangkau 289.931 santri dari 2.350 lembaga.
Sedangkan pada triwulan II, realisasi meningkat menjadi Rp102,09 miliar, mencakup 301.147 santri dari 2.507 lembaga.
Secara keseluruhan, hingga pertengahan tahun program BOS pesantren telah menjangkau lebih dari 590 ribu santri dan lebih dari 2.500 lembaga di seluruh Indonesia.
Ia menegaskan bahwa transparansi dan akuntabilitas dalam penyaluran BOS akan terus ditingkatkan melalui digitalisasi data dan monitoring lapangan secara berkala.
“BOS Pesantren adalah bentuk kehadiran negara dalam mendukung akses dan kualitas pendidikan berbasis keagamaan yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Basnang. (rdr/ant)

















