Habitatnya berada di hutan dataran rendah hingga ketinggian 900 meter, dan sangat jarang terlihat di sekitar permukiman manusia.
Ciri khas ular ini adalah kepala dan ekor berwarna merah cerah, tubuh bagian atas berwarna hitam dengan garis putih kebiruan di sepanjang sisi, dan bagian bawah tubuhnya berwarna keputihan. Panjang tubuh umumnya antara 1,2 hingga 1,5 meter, dan bisa mencapai 2,1 meter.
Dari segi taksonomi, ular ini memiliki 13 baris sisik dorsal, dengan sisik punggung tengah (vertebral) lebih besar. Ular jantan memiliki 220–236 sisik ventral dan 47–53 sisik subkaudal, sedangkan betina memiliki 193–217 sisik ventral dan 42–54 sisik subkaudal.
“Yang perlu diwaspadai, ular ini adalah spesies berbisa tinggi dan sangat mematikan,” tegas Ade.
Sementara itu, anggota Polsek Palembayan Briptu Jefri Januardi yang ikut dalam patroli tersebut mengaku takjub dengan penemuan itu.
“Baru pertama kali saya melihat ular seperti ini. Bentuk dan warnanya mirip king cobra. Ini pengalaman yang tidak akan saya lupakan,” ujarnya. (rdr/ant)

















