Deana, selaku Koordinator Pembina, menyebutkan bahwa para siswa telah menguasai materi teoritis dan praktikum dengan sangat baik.
“Kami membekali mereka dengan pemahaman mendalam di bidang Kimia Fisik, Organik, Anorganik, Analitik, dan Biokimia. Untuk praktikum juga mereka sudah sangat siap,” jelas Deana.
Sultan El Shirazy, salah satu peserta, menyampaikan bahwa pembinaan dari Puspresnas sangat bermanfaat dan terarah.
“Kita diajarkan materi sesuai standar IChO. Insya Allah kami siap memberikan yang terbaik untuk Indonesia,” ungkap Sultan.
Bramantyo Abimanyu menambahkan bahwa pembinaan tersebut memberinya kepercayaan diri lebih saat memasuki ajang internasional.
“Berkat pembinaan ini, saya yakin bisa bersaing dengan peserta dari negara lain,” ujar Bramantyo.
IChO adalah ajang tahunan yang mempertemukan pelajar terbaik dari sekitar 90 negara di seluruh dunia untuk berkompetisi dalam bidang kimia. Setiap negara hanya dapat mengirimkan empat siswa terbaik sebagai delegasi resminya.
Partisipasi Indonesia dalam ajang ini tidak hanya menjadi bukti kapasitas talenta muda bangsa di kancah global, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk terus berprestasi di bidang sains. (rdr)





















