Ia juga mengajak para wali nagari dan pengurus masjid agar proaktif mendukung program tersebut dan membuka ruang untuk inisiatif-inisiatif kreatif dari masyarakat nagari.
“Saya berharap masjid tidak hanya ramai saat waktu salat, tetapi juga hidup dengan kegiatan-kegiatan produktif, edukatif, dan inovatif,” tambahnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Nagari Kabupaten Agam, Handria Asmi, menambahkan bahwa kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh 66 pengurus masjid, 66 wali nagari, 16 camat, serta perwakilan dari 20 organisasi perangkat daerah mitra.
Menurutnya, kegiatan ini menjadi langkah awal dari gerakan kolektif untuk menjadikan masjid sebagai pusat kemajuan nagari yang religius sekaligus kreatif. (rdr/ant)

















