Sebagai respons terhadap situasi ini, Kemendukbangga/BKKBN meluncurkan Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), sebuah inisiatif nasional untuk meningkatkan keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak dan pendampingan remaja.
“GATI bertujuan membangun kesadaran tentang pentingnya kehadiran ayah dalam kehidupan anak. Ini adalah kunci untuk menciptakan keluarga berkualitas dan generasi tangguh,” ujarnya.
Wihaji menyinggung maraknya anggapan terhadap generasi muda saat ini sebagai “generasi stroberi” – generasi yang tampak menarik dari luar namun mudah rapuh di bawah tekanan. Menurutnya, penguatan peran ayah adalah salah satu cara paling efektif untuk mengatasi fenomena tersebut.
GATI dirancang dengan pendekatan multi-level, mencakup:
- Layanan konseling daring melalui platform Siapnikah dan Satyagatra
- Pendekatan komunitas lewat Konsorsium Penggiat dan Komunitas Ayah Teladan (Kompak Tenan)
- Desa/Kelurahan Ayah Teladan (Dekat) di Kampung Keluarga Berkualitas
- Sekolah Bersama Ayah (Sebaya) untuk mendorong keterlibatan ayah di lingkungan pendidikan
“Semua program ini tidak hanya inovatif tapi juga relevan dengan konteks pengasuhan masa kini, serta mendorong budaya keluarga yang setara secara gender,” kata Wihaji. (rdr/ant)

















