“Karena keuangan negara terbatas, maka relasi pusat-daerah harus dijaga agar tetap sehat dan berkelanjutan,” tegasnya.
Sri Mulyani juga menyebut APBN sebagai alat pemersatu bangsa. Ia berkomitmen untuk terus menjaga keseimbangan dan integrasi sosial, politik, ekonomi, serta fiskal antarwilayah melalui kebijakan fiskal nasional.
“APBN adalah instrumen penting untuk menjahit dan menjaga jahitan sosial, ekonomi, dan politik antar daerah,” katanya.
Target RAPBN 2026
Pemerintah dan DPR telah menyepakati beberapa target makro dalam RAPBN 2026, antara lain:
- Defisit anggaran: 2,48% – 2,53% terhadap PDB
- Pendapatan negara: 11,71% – 12,31% terhadap PDB
- Pajak: 8,90% – 9,24%
- Kepabeanan dan cukai: 1,18% – 1,30%
- PNBP: 1,63% – 1,76%
- Belanja negara: Masih dalam pembahasan, diusulkan sebesar 14,19% – 14,75% terhadap PDB. (rdr/ant)

















