“Anggaran memang masih menjadi tantangan, tapi kami tetap siapkan perencanaannya agar pembangunan bisa langsung dimulai saat dana tersedia,” ujarnya.
Langkah lain yang tengah dilakukan adalah penyiapan jalur evakuasi darurat di belakang Puskesmas Lama. Namun, perawatan dan penyesuaian kontur masih diperlukan agar memenuhi standar keselamatan.
Lahmuddin menambahkan, kondisi geografis Siberut yang didominasi bukit dan wilayah terpencil menjadi tantangan tersendiri. Karena itu, setiap rencana disusun dengan mempertimbangkan efisiensi waktu, biaya, dan keselamatan warga.
Meski berbagai kendala dihadapi, BPBD Mentawai tetap berkomitmen menanamkan budaya siaga bencana. Program edukasi, pelatihan tanggap darurat, dan simulasi evakuasi terus digelar secara berkala.
“Harapannya, kesadaran masyarakat terhadap potensi bencana megathrust semakin kuat, dan semua elemen bisa bergerak cepat saat situasi darurat,” tutupnya. (rdr/ant)

















