Fadly menyebut, keunggulan gastronomi Padang tidak hanya terletak pada cita rasa, tetapi juga pada nilai historis dan budaya yang melekat di balik setiap hidangan.
“Ke depan, kita akan mengaitkan kekayaan kuliner ini dengan potensi kawasan Kota Tua. Jika berhasil meraih pengakuan UNESCO.”
“Maka Padang akan lebih dikenal secara global, sehingga berdampak terhadap sektor pariwisata, meningkatkan ekonomi masyarakat, dan mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD),” jelas Fadly.
Lebih lanjut, ia juga menambahkan bahwa dengan keikutsertaan Padang dalam forum internasional sebagai kota gastronomi nantinya akan membuka peluang kerja sama global dalam pengembangan ekonomi kreatif.
Sementara itu, Prof. Wiendu Nuryanti mengapresiasi langkah strategis Pemko Padang. Ia menekankan pentingnya roadmap yang terstruktur dan dukungan lintas sektor agar proses menuju pengakuan UNESCO berjalan efektif.
“Butuh sinergi, komitmen, dan kerja sama seluruh pihak. Jika dijalankan dengan baik, saya yakin Padang bisa masuk dalam jaringan kota kreatif dunia secepatnya,” tutur mantan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI 2011-2014 itu. (rdr/pr-pdg)

















