Kepala DPMPTSP dan Naker Kota Pariaman, Guniyeti Zaunit menambahkan, program ini tidak hanya mengandalkan APBD, tapi juga gotong-royong dari ASN, BUMN, BUMDes, dan pihak swasta.
“Pekerja rentan yang memiliki penghasilan minim bisa terlindungi secara swadaya. Ini bernilai ibadah tinggi,” katanya.
Sementara itu, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Pariaman, Herry Asmanto menyambut baik inisiatif Pemkot. Hingga Juni 2025, terdapat sekitar 11 ribu peserta aktif, namun hanya 1.100-an dari sektor informal.
Ia berharap partisipasi berbagai pihak dapat meningkatkan jumlah pekerja rentan yang terlindungi.
Dalam acara peluncuran, BPJS Ketenagakerjaan juga menyerahkan santunan secara simbolis kepada dua ahli waris peserta, yakni petugas pemandi jenazah A.T. Fadly dan petugas adat Rizal Effendy, yang sebelumnya didaftarkan oleh Pemko. (rdr/ant)

















