Yota juga memaparkan sejumlah program unggulan yang telah dijalankan dalam 100 hari kerja, antara lain:
- Pariaman RISALAH (Beriman, Saleh dan Berakhlak),
- SAGA SAJA PLUS,
- Bimbingan belajar sekolah kedinasan untuk siswa kurang mampu,
- Asuransi kesehatan dan keselamatan kerja bagi lembaga adat, organisasi kemasyarakatan, serta petugas keagamaan seperti imam, khatib, garin, labay, dubalang, dan barakai.
Selain itu, layanan pendidikan dan kesehatan gratis terus diperkuat sebagai komitmen utama pemerintahan Balad–Mulyadi.
“Beberapa hari lalu, kami juga meluncurkan program Satu Rumah Satu Hafidz. Ini semua berkat kerja sama dari seluruh elemen masyarakat, jajaran pemerintahan, dan pelaku usaha,” tambah Yota.
Peringatan HUT ke-23 ini menjadi titik penting dalam perjalanan Kota Pariaman sebagai kota otonom, yang kini semakin menegaskan identitasnya sebagai kota pariwisata, kota religius, dan kota yang terus tumbuh secara inklusif. (rdr/rudi)

















